Memilukan, Abah Endi memulung setiap harinya hanya untuk bisa makan.
Abah Endi (87 tahun) tetap terus berjalan perlahan dan dengan tertatih-tatih, Walaupun sudah tua dan tubuhnya sangat lemah Abah Endi setiap hari harus berjalan menyusuri jalan untuk mulung barang bekas.
kondisi Abah Endi yang sudah renta dan lemah itu, tentunya membuat ia butuh waktu lama untuk berjalan dan mengumpulkan sampah-sampah tersebut.
Dibawah terik matahari yang menyengat, Abah Endi dengan tubuh rentanya harus terus menyeret badan lemahnya hanya untuk mendapatkan 1 sampai 3 kg rongsok dalam sehari karena itu yang bah Endi kuat bawa.
Panas matahari terus membakar kulit keriput abah Endi, peluh keringat yang mengalir perlahan di pelupuk dahinya membuat bah Endi harus banyak berhenti dan mengehela nafas untuk beristirahat, seringkali karena lapar abah hanya meminum air putih saja, air yang biasa ia bawa sebagai bekal jika belum ada sampah yang terjual.
“Abah mah tukang kuli di kebon orang, cuman sekarang mah udah gak kuat, apalagi setelah emak gak ada abah ya gini cuman bisa mulung, yang penting bisa makan cep” ungkap Abah Endi
Sahabat mari ringankan beban Abah Endi, dengan memberikan sedekah terbaiknya. Kita berikan pangan terbaik agar Abah Endi tak harus terus setiap hari keluar rumah.
Menanti doa-doa orang baik