Bagas dan Devi: Tetap Tegar Meski Hidup Penuh Keterbatasan
Di sebuah pelosok daerah,di bandung barat tepatnya di cihampelas hidup dua anak yatim piatu bernama Bagas dan Devi. Sejak mereka masih sangat kecil, mereka telah kehilangan kedua orang tua dan bahkan tidak sempat mengenal wajah atau suara kasih sayang mereka. Sejak itu, mereka diasuh oleh neneknya yang sudah renta, berusia sekitar 80 tahun.
Bagas yang kini duduk di bangku SMP, dan Devi yang masih menempuh pendidikan dasar (SD), tumbuh dalam pelukan kasih sayang sang nenek yang sederhana namun penuh ketulusan. Hidup mereka dijalani dengan segala keterbatasan, tanpa kemewahan, dan sering kali tanpa kehangatan makanan yang layak.
Setiap hari, mereka tetap berangkat ke sekolah dengan semangat, walau tidak jarang perut mereka kosong karena tidak ada uang saku atau bekal makanan. Mereka hanya bisa melihat teman-teman sebayanya tertawa bahagia dengan makanan dan jajan dari orang tuanya, sementara Bagas dan Devi belajar menahan lapar dan tetap tersenyum.
Nenek mereka kini sudah tidak lagi mampu bekerja. Tubuhnya yang lemah dan dimakan usia membuatnya tidak sanggup menjadi buruh atau membantu tetangga seperti dulu. Namun semangatnya untuk mendampingi dan mengasuh cucu-cucunya tetap menyala, walau dalam kondisi serba terbatas.
Bagas dan Devi membutuhkan uluran tangan dari kita semua.
Untuk bisa terus sekolah, untuk bisa hidup lebih layak, dan agar mereka tahu bahwa masih banyak orang baik yang peduli. Bantuan apa pun—baik berupa dana pendidikan, makanan, atau keperluan sekolah—akan sangat berarti bagi masa depan mereka.
Menanti doa-doa orang baik